Indonesia Gencar Mengkampanyekan HARI HEPATITIS SEDUNIA




Membahas tentang penyakit mungkin tidak akan pernah terselesaikan, setiap ingin mengobati satu panyakit pasti akan bermunculan penyakit yang baru. Kesadaran masyarakat yang masih sangat minim tentang kesehatan dan pola hidup sehat, yang membuat mereka retan terkena berbagai penyakit, enggan untuk mendatangi rumah sakit dan enggan juga untuk memeriksakan kesehatan tubuhnya.

Ada satu penyakit yang memberikan beban cukup berat untuk Indonesia, karena memiliki kasus yang cukup tinggi. Maka dengan itu Indonesia bersama dengan Brazil dan Colombia mengajukan resolusi kepada WHI (World Health International) pada tahun 2010 mengenai Hepatitis dan setelah itu setiap tanggal 28 JULI di peringati sebagai HARI HEPATITIS SEDUNIA.

Sebenarnya Hepatitis itu adalah Bahasa Medis yang artinya Hepa adalah Hati dan Itis adalah Peradangan. Jadi Hepatitis adalah Peradangan pada hati.


Contoh Dari Beberapa Penyebab Hepatitis

Macam-macam Hepatitis :
  1. Hepatitis karna Virus
  2. Hepatitis karna Obat-obatan
  3. Hepatitis karna Perlemakan
  4. Hepatitis karna Demam Berdarah
  5. Hepatitis karna Tifus
  6. Hepatitis karna Parasit
  7. Hepatitis karna Alkoholik
Jenis-Jenis Virus Hepatitis

Jenis-Jenis Virus Hepatitis

Pada umumnya Hepatitis tidak memiliki gejala, lebih dari 80% tidak ada gejala. Sebenarnya ada Virus dan Penyakitnya tapi tidak disadari oleh penderita, karna tanpa gejala dan banyak orang tidak sadar kalau mereka terkena Hepatitis.

Sehingga Tim medis menyebutnya dengan Fenomena Gunung Es yang ketauan sedikit, yang sakit banyak dan yang diobati sedikit.

Kenapa yang diobati sedikit ???

  1.  Karna yang ketauan sedikit
  2. Belum tentu yang sudah ketauan mau diobati, karna mereka merasa sehat-sehat saja dan tidak ada gejalanya
  3. Tidak bisa menjalankan pengobatan karna Biaya obatnya mahal, atau karna obatnya mengerikan dalam hal efek samping
Kondisi Hati Yang Terkena Hepatitis

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dr. Wiendra Waworuntu M.Kes "Hepatitis B memiliki jumlah penderita terbanyak, yaitu sebesar 7,1%, sementara Hepatitis C memiliki jumlah penderita sebesar 1% dari 250 juta penduduk Indonesia dan cenderung terjadi pada para Drag User".

Ia juga memperkirakan dari 1% jumlah penderita Hepatitis C, maka ada sekitar 2,5 juta orang penderita dan hanya ada 3000 orang yang menyadari dan berusaha mendapatkan pengobatan.

Hepatitis A dapat menular dari makanan dan bisa dipastikan sembuh, sedangkan Hepatitis B resiko penularan terbesar dari Ibu sangat JAHAT dan dapat menyebabkan Kronik, yang terakhir Hepatitis C berpengaruh dari Lingkungan Hidup misalnya pengguna suntik Narkoba dan yang ini juga sangat JAHAT, tapi bisa sembuh selama 3 bulan diberikan obat dan bisa juga menyebabkan Kronik.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menargetkan Indonesia bebas Hepatitis pada tahun 2020, maka dengan itu Indonesia sedang gencar mengkampanyekan Program Awareness
Terhadap Hepatitis. Program ini dibagi menjadi dua, yaitu :

  1. Promotif (Sosialisasi Hepatitis)
  2. Preventif (Screening Gratis)

Dan pada tahun 2018 Kementerian Kesehatan akan melakukan Screening Hepatitis kepada 5 Juta ibu hamil demi pencegahan penularan Hepatitis dari Ibu ke Bayinya.

Berdasarkan dari penelitian Komunitas Peduli Hepatitis pada tahun 2016, 50% penderita Hepatitis mengalami Diskriminasi di Lingkungan Sekitar dan Tempat Kerja.

Dan ada beberapa orang tidak melanjutkan pengobatan Hepatitis dengan alasan tidak ingin orang lain mengetahui penyakit yang mereka alami. 1 dari 3 penderita Hepatitis merahasiakan penyakitnya dari Keluarga dan pasangan mereke sendiri.

Ketua PB Perhimpunan Penelitian Hati Indonesia, Dr. Irsan Hasan, SpPD-KGEH mengatakan "Pengobatan Hepatitis telah mengalami kemajuan selama 15 tahun, sudah banyak berbagai metode pengobatan seperti operasi".
Pada saat ini para peneliti hati mewaspadai penyakit Perlemakan Hati yang dapat memicu Hepatitis. Perlemakan Hati dianggap sangat berbahaya karena penderita tidak merasakan gejala dari Hepatitis dan tidak dapat terdeteksi oleh Tes Darah.

Perlemakan hati dapat disebabkan oleh :

  1. Mengkonsumsi alkohol berlebih 
  2. Pola makan rendah protein
  3. Kegemukan
Perlemakan hati hanya bisa dideteksi melalui USG atau CT ( Scan Hati). Dr. Irsan menyarakan untuk para pengidap penyakit Perlemakan Hati untuk segera melakukan USG Abdomen untuk upaya deteksi dini.

Suryo Suwignjo selaku President Director Philips Indonesia, menghimbau masyarakat untuk mulai Proaktif mendapatkan deteksi dini untuk pencegahan penyakit Hepatitis. Dan selalu menjaga Pola Hidup Sehat.



Narasumber Forum Diskusi Bersama Philips







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berobat Lebih Nyaman dan Mudah Bersama Aido Health

Cukup Satu Website Sudah Bisa Mendapatkan Berbagai Macam Tutorial dan Tips&Trik