Jaga Keluarga, Jaga Kualitas Udara STOP PNEUMONIA
Haiii Apa Kabar??
Sudah lama aku tidak menyapa kamu (pembacablogaku), maaf ya aku jarang banget update artikel baru. Tapi sekarang aku mau update artikel baru, mau tau tidak tema artikel kali ini apa? Langssuunng aja yuukkk..... CEKIDOOOTT!!!!
Sebagai Ibukota Indonesia DKI JAKARTA, menjadi daerah paling besar mobilitas warganya dan wilayah paling banyak meghasilkan polusi udara. Karnanya banyaknya kegiatan manusia, trasportasi, industri, pembangkit listrik, dan pembakaran limbah sampah. Udara di DKI JAKARTA sudah tercemar dengan polusi kendaraan dan pabrik, Maka dari itu menjaga kesehatan tubuh sangatlah penting.
Pencemaran Udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan kepada kesehatan manusi secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan. Polutan PM2.5 (Partikulat halus berukuran <2,5um) sangatlah berbahaya karna dapat berpenetrasi menebus bagian terdalam paru-paru dan sistem jantung dan memberikan konstribusi besar pada kematian akibat gangguan kesehatan terkait pencemaran udara.
DKI JAKARTA memiliki 5 Stasiun Pemantau Kualitas Udara :
- Bundaran HI (DKI 1)
- Kelapa Gading (DKI 2)
- Jagakarsa (DKI 3)
- Lubang Buaya (DKI 4)
- Kebun Jeruk (DKI 5)
- Menggunakan Transportasi Massal
- Menanam Pohon Di Lingkungannya
- Uji Emisi Kendaraan Bermotor Secara Berkala
- Menggunakan Bahan Bakar yang Lebih Ramah Lingkungan
- Tidak Membakar Sampah
- Menghemat Konsumsi Energi
- Menghemat Listrik
PNEUMONIA
Pneumonia diklasifikasikan berdasarkan jenis kuman penyebab penyakit dan lokasi penularan. Infeksi paru-paru yang ditularkan di lingkungan umum atau pneumonia komunitas akan lebih mudah diobati dibandingkan pneumonia yang ditularkan di rumah sakit. Berikut jenis organisme yang paling sering ditemui:
- Penyebab infeksi Pneumonia secara global 70% Bakteri, seperti Streptococcus pneumoniae yang biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dan Mycoplasma pneumoniae juga bisa sembuh dengan beristirahat dan perawatan mandiri.
- Jamur. Banyak menyerang orang dengan imunitas lemah dengan lokasi penyebaran yang beragam.
- Virus, termasuk juga Covid-19. Virus penyebab masuk angin dan flu juga bisa berujung pada pneumonia. Umumnya pneumonia virus tidak berbahaya, tapi pada kasus tertentu seperti Covid-19 bisa menimbulkan komplikasi akut.
Gejala Pneumonia mirip dengan flu dan batuk, hanya saja biasanya berlangsung lebih lama, seperti:
- Sakit pada area dada saat batuk
- Muncul rasa kebingungan pada pasien usia 65 tahun ke atas
- Batuk berdahak
- Pusing
- Demam, berkeringat, dan menggigil
- Mual, muntah, dan diare
- Sesak napas
- Asi ekslusif, menyusui + MPASI
- Tuntaskan imunisasi
- Obati ke Fasilitas Kesehatan jika sakit
- Pastikan kecukupan gizi dan hidup bersih sehat
Komentar
Posting Komentar