Cara Pencegahan dan Perawatan penyakit Kusta di Masyarakat
Takbir telah berkumandang. Tanda kemenangan telah datang. Mohon maaf atas semua kesalahan baik yang disengaja dan tidak di sengaja. Taqabbalallahu Minna Wa Minkum, Minal Aidzin Wal Faidzin Mohon Maaf lahir Batin.
Kamis, 28 April 2022 aku mengikuti salah satu Live Streaming Youtube bersama Ruang Publik KBR yang dipersembahkan oleh NLR Indonesia. Dengan TEMA "DINAMIKA PERAWATAN DIRI DAN PENCEGAHAN DISABILITAS PADA KUSTA DI LAPANGAN" dan pembicara dr. M Riby Machmoed MPH (Technical Advisor Program Leprosy Control NLR Indonesia) dan Sierli Natar, S.Kep (Wasor TB/Kusta Dinas Kesehatan Kota Makassar). NLR adalah sebuah organisasi non-pemerintah yang didirikan di Belanda 1967 untuk menanggulangi kusta dan konsekuensinya di seluruh dunia menggunakan tiga zero, yaitu :
- Zero Transmission (Nihil Penukaran)
- Zero Disability (Nihil Disabilitas)
- Zero Exclusion (Nihil Ekslusi)
Saat ini NLR beroperasi di Mozambique, India, Nepal, Brazil dan Indonesia. Di Indonesia NLR bekerja mulai tahun 1975 dan beroperasi di hampir 20 provinsi di Indonesia, NLR Indonesia memiliki slogan : Hingga Kita Bebas Dari Kusta. Yayasan NLR Indonesia bermitra dengan sejumlah organisasi yang menangani penyandang disabilitas, organisasi masyarakat sipil, institusi pendidikan, pemerintah lokal, kementrian dan lembaga pemerintah.
KUSTA ??
Kusta atau Lepra adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacteriun Leprae, yang menyerang kulit dan jaringan saraf perifer serta mata dan selaput yang melapisi bagian dalam hidung. WHO mengklasifikasikan kusta menjadi 2 kelompok, yaitu :
- Pausibasiler 1-5 lesi, menyebabkan rasa baal yang jelas dan menyerang satu cabang saraf.
- Multibasiler lesi>5, menyebabkan rasa baal yang tidak jelas dan menyerang banyak cabang saraf.
Faktor yang meningkatkan resiko penyakit kusta adalah memiliki kelainan genetik pada sistem imun, kontak fisik dengan hewan penyebar bakteri kusta seperti ARMANDILLO dan tinggal di area endemik kusta.
Ciri awal seseorang terkena Kusta adalah munculnya bercak pada kulit, tidak hanya itu saja ada beberapa gejala lainnya , yaitu :
- Mati rasa di kulit, termasuk kehilangan kemampuan merasakan suhu, sentuhan, tekanan, atau rasa sakit
- Muncul lesi pucat, berwarna lebih terang, dan menebal di kulit
- Kulit tidak berkeringat (Anhidrosis)
- Muncul luka tapi tidak terasa sakit
- Pembesaran saraf yang biasanya terjadi di siku dan lutut
- Otot melemah, terutama otot kaki dan tangan
- Kehilangan alis dan bulu mata
- Mata menjadi kering dan jarang mengedip
- Mimisan, hidung tersumbat, atau kehilangan tulang hidung
- Intermediate leprosy, ditandai dengan beberapa lesi datar berwarna pucat atau lebih cerah dari warna kulit sekitarnya yang kadang sembuh dengan sendirinya
- Tuberculoid leprosy, ditandai dengan beberapa lesi datar yang kadang berukuran besar, mati rasa, dan disertai dengan pembesaran saraf
- Borderline tuberculoid leprosy, ditandai dengan munculnya lesi yang berukuran lebih kecil dan lebih banyak dari tuberculoid leprosy
- Mid-borderline leprosy, ditandai dengan banyak lesi kemerahan, yang tersebar secara acak dan asimetris, mati rasa, serta pembengkakan kelenjar getah bening setempat
- Borderline lepromatous leprosy, ditandai dengan lesi yang berjumlah banyak bisa berbentuk datar, benjolan, nodul, dan terkadang mati rasa
- Lepromatous leprosy, ditandai dengan lesi yang tersebar dengan simetris, umumnya lesi yang timbul mengandung banyak bakteri, dan disertai dengan rambut rontok, gangguan saraf, serta kelemahan anggota gerak.
Pengobatan utama penyakit kusta atau lepra adalah dengan obat antibiotik. Penderita kusta akan diberi kombinasi beberapa jenis antibiotik selama 6 bulan hingga 2 tahun. Jenis, dosis, dan durasi penggunaan antibiotik ditentukan berdasarkan jenis kusta yang diderita.
Contoh antibiotik yang digunakan untuk pengobatan kusta adalah rifampicin, dapsone, clofazimine, minocycline, dan ofloxacin. Di Indonesia pengobatan kusta dilakukan dengan metode MDT (multi drug therapy). Dan untuk keluarga yang kontak erat atau serumah akan diberikan obat agar tidak terlular.
Beberapa obat-obatan yang sering diresepkan dokter dalam melakukan terapi MDT di antaranya adalah sebagai berikut.
- Rifampicin. Antibiotik yang bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteri kusta di dalam tubuh. Obat berbentuk kapsul dan biasanya diminum satu jam sebelum makan atau dua jam setelah makan. Efek sampingnya berupa perubahan warna urine, sakit perut, demam, dan menggigil.
- Clofazimine. Obat antibiotik terkadang diresepkan bersama dengan obat lain seperti kortison untuk mengobati luka dari penyakit kusta. Obat ini dapat dikonsumsi bersamaan dengan makanan dan penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter agar tidak memperparah gejala.
- Dapsone. Merupakan antibiotik golongan sulfona, obat ini bekerja untuk mengurangi peradangan dan menghentikan pertumbuhan bakteri. Obat biasanya diminum sehari sekali atau sesuai resep dokter. Gunakan secara teratur dan bila perlu pada jam yang sama guna mendapatkan hasil yang optimal.
Pilihan nutrisi yang harus dipenuhi oleh orang dengan penyakit lepra :
- Vitamin E, yang dikenal bermanfaat untuk kesehatan kulit dan tentunya baik dikonsumsi oleh para penderita kusta, mendapatkanya dari kacang-kacangan, biji-bijian mentah seperti almond, kuaci dan kacang tanah.
- Vitamin A, berfungsi untuk menjaga penglihatan pertumbuhan badan, serta menjaga kkebalan tubuh, mendapatkan asupan vitamin A dari wortel, ubi jalur, bayam, pepaya, hati sapi dan produk olahan susu dan telur.
- Vitamin D, mengkonsumsi vitamin D akan memberikan manfaat untuk kesehatan tulang serta sistem imun, selain dari paparan sinar matahari langsung. Mendapatkan asupan vitamin D dari minyak ikan cod, salmon, sarden, makarel, telur dan sereal yang diperkaya vitamin D.
- Vitamin C, berfungsi dalam pembentukan kolagen dan mengandung antioksidan yang akan melindungi dari radikal bebas, kandungannya bisa ditemukan dari buah sitrus (jeruk dan lemon), mangga, stroberi, sayuran tomat dan brokoli.
- Vitamin B, baik untuk kesehatan sistem saraf dan produksi sel darah merah, mendapatkan dari ayam, pisang, kentang dan jamur.
- Zinc, dalam penyembuhan luka serta menjaga sistem imunitas tubuh, mendapatkan khasiatnya dari tiram, keju, kacang mete dan oetmeal.
Komentar
Posting Komentar