Secara etimologi, wakaf berasal dari perkataan Arab “Waqf” yang berarti “al-Habs”. Ia merupakan kata yang berbentuk masdar yang pada dasarnya berarti menahan, berhenti, atau diam. Sebagai satu istilah dalam syariah Islam, wakaf diartikan sebagai penahanan hak milik atas materi benda untuk tujuan menyedekahkan manfaat tanah, masjid, musholla, madrasah dan makam. Ternyata tidak hanya itu saja yang bisa diwakafkan, karna kurangnya literasi masyarakat indonesia tentang pengetahaun wakaf ditengah potensi wakaf yang sangat beasar di Indonesia, akhirnya terbentuk Forum Jurnalis Wakaf Indonesia (FORJUKAFI) sebagai garda terdepan dalam literasi wakaf di media sehinga pemberitaan tentang wakaf akan semakin meningkat dan menjangkau masyarakat yang lebih luas lagi.
Diketuai oleh Pak Wahyu Muryadi, Forum Jurnalis Wakaf Indonesia (FORJUKAFI) mengelar pertama kali Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) di Ruang Serbaguna Perpustakaan Nasional Tanggal 7 - 8 Oktober 2022. Yang dihadiri oleh Wakil Presiden Indonesia Pak KH Ma'ruf Amin, Ketua MPR RI Pak Bambang Soesatyo dan Gubernur DKI JAKARTA Pak Anies Baswedan dan diisi oleh para narasumber yang sangat luar biasa, yaitu :
- Dr. Imam Teguh Saptono (Wakil Ketua 1 Badan Wakaf Indonesia)
- Dr. H. Amirsyah Tambunan MA (Wakil Ketua Majelis Wakaf dan Kehartabendaan PP Muhamamadiyah)
- M. Cholis Nafis, MA, Ph.D (Ketua MUI Bidang Dakwah)
- Adi Warman Karim (Komisaris Utama BSI)
- Asro Kamal Rokan (Presiden Iswami)
|
Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin
|
Rapat Kerja Nasional Forjukafi dibuka oleh Wakil Presiden Indonesia Pak KH Ma'ruf Amin yang menyampaikan apresiasinya kepada FORJUKAFI yang telah mengambil peran yang belum pernah dilakukan oleh para jurnalis secara kolektif, yaitu meningkatkan literasi wakaf. "Saya yakin kehadiran dan keterlibatan para jurnalis sebagai penyedia informasi yang akurat serta mumpuni akan mampu membangun opini publik yang positif".
|
Ketua MPR RI Bamang Soesatyo |
Dilanjutkan oleh Ketua MPR RI Pak Bambang Soesatyo yang mengatakan "Saya meyakini potensi wakaf jika dikelola secara optimal akan berkontribusi positif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi kesenjangan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan secara signifikan. Disinilah pentingnya litersi wakaf yang dilakukan oleh FORJUKAFI"
|
Gubernur DKI JAKARTA Anies Baswedan |
Tidak hanya sampai disitu saja Gubernur DKI JAKARTA Pak Anies Baswedan juga turut menyampaikan apresiasinya kepada FORJUKAFI "Insya Allah ini menjadi ajang bertemunya ide, gagasan sehingga insya allah FORJUKAFI makin memperkuat salah satu pilar demokrasi sekaligus memberikan manfaatnya bagi semua".
|
Ketua Umum FORJUKAFI Wahyu Maryadi |
Tidak ketinggalan Ketua Umum FORJUKAFI Pak Wahyu Maryadi menegaskan bahwa FORJUKAFI berkomitemen tak hanya mendorong literasi wakaf tapi secara konkret akan mendorong capaian wakaf sehingga mendekati potensi wakaf nasioanl Rp. 180 Triliun, "Lewat FORJUKAFI para jurnalis tidak sekedar melakukan literasi wakaf melalui pemberitaa tapi juga melakukan aksi nyata lewat ayayasan yang telah didirikan oleh para jurnalis di FORJUKAFI yaitu YAYASAN JALA SURGA, dengan wadah ini mari sama-sama kita kejar potensi wakaf nasional"
Wakaf tidak hanya tanah yang dibuat masjid, musholla, pesantren atau makam tapi bisa berupa gedung yang disewakan, rumah sakit atau lahan pertanian yang dikelola lalu nanti Nadzir (orang atau badan hukum yang memegang amanat untuk memelihara dan mengurus harta wakaf sesuai dengan wujud dan tujuan wakaf) mengambil hasil maksimal 10% dari hasil pengelola wakaf tersebut dan hasilnya bisa mensejahterakan banyak orang.
"Berwakaf tidak harus yang besar, tapi bisa dimulai dari yang tekecil terlebih dahulu mulai dari 100ribu kita sudah bisa ikut berwakaf" kata Pak Adi Warman Karim
Yuuk guysss kita sama-sama kejar potensi wakaf nasional, mulai dari diri sendiri dulu berwakaf mulai dari yang terkecil sampai nanti bisa berwakaf cukup besar Amin, jangan pernah menunda-nunda ibadah selagi kita masih bisa melakukannya.
Komentar
Posting Komentar