NLR Melibatkan PKK dan Babinsa Untuk Mensosialisasikan dan Mengedukasi Masyarakat Tentang Penyakit Kusta

Kasus kusta semakin meningkat selama 10 Tahun terakhir dengan jumlah 18.000 ribu kasus kusta dan membuat Indonesia menjadi peringkat tertinggi ke3 di dunia..... wwwaaaawww waaawwww berita yang sangat buruk.

Apakah pemerintah sudah melakukan pencegahan?
Apakah pemerintah sudah bertindak?

Dari pada kepo dan bertanya-tanya langsung di scroll kebawah yaa.... Ikutin terus


Penyakit kusta atau yang dikenal sebagai penyakit Hansen adalah sebuah infeksi bakteri yang memengaruhi sistem saraf, kulit, hidung, dan mata. Dengan adanya perawatan dini pada penderita kusta, maka bisa mencegah terjadinya kerusakan permanen. Penyakit kusta atau lepra disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Bakteri ini tumbuh lambat dan tidak mudah menyebar.


Gejala Penyakit Kusta

Pada awalnya tidak tampak jelas bahkan, pada beberapa kasus gejala kusta baru bisa terlihat setelah bakteri kusta berkembang biak dalam tubuh penderita selama 20-30 tahun. Beberapa gejala kusta yang dirasakan penderitanya, yaitu :

  1. Mati rasa di kulit, termasuk kehilangan kemampuan merasakan suhu, sentuhan, tekanan, atau rasa sakit.
  2. Muncul lesi pucat, berwarna lebih terang, dan menebal di kulit.
  3. Kulit tidak berkeringat (anhidrosis).
  4. Muncul luka tapi tidak terasa sakit.
  5. Pembesaran saraf yang biasanya terjadi di siku dan lutut.
  6. Otot melemah, terutama otot kaki dan tangan.
  7. Kehilangan  alis  dan bulu mata.
  8. Mata menjadi kering dan jarang mengedip.
  9. Mimisan , hidung tersumbat, atau kehilangan tulang hidung.

Ada tingkat keparahan gejala kusta yang di kelompokkan menjadi 6 jenis, yaitu : 

  1. Intermediate leprosyditandai dengan beberapa lesi datar berwarna pucat atau lebih cerah dari warna kulit sekitarnya yang kadang sembuh dengan sendirinya.
  2. Tuberculoid leprosy, ditandai dengan beberapa lesi datar yang kadang berukuran besar, mati rasa, dan disertai dengan pembesaran saraf.
  3. Borderline tuberculoid leprosy, ditandai dengan munculnya lesi yang berukuran lebih kecil dan lebih banyak dari tuberculoid leprosy.
  4. Mid-borderline leprosy, ditandai dengan banyak lesi kemerahan, yang tersebar secara acak dan asimetris, mati rasa, serta pembengkakan kelenjar getah bening setempat.
  5. Borderline lepromatous leprosy, ditandai dengan lesi yang berjumlah banyak bisa berbentuk datar, benjolan, nodul, dan terkadang mati rasa.
  6. Lepromatous leprosy, ditandai dengan lesi yang tersebar dengan simetris, umumnya lesi yang timbul mengandung banyak bakteri, dan disertai dengan rambut rontok, gangguan saraf, serta kelemahan anggota gerak.


Pengobatan Penyakit Kusta

Pemberian obat antibiotik. Penderita kusta akan diberi kombinasi beberapa jenis antibiotik selama 6 bulan hingga 2 tahun. Jenis, dosis, dan durasi penggunaan antibiotik ditentukan berdasarkan jenis kusta yang diderita. Contoh antibiotik yang digunakan untuk pengobatan kusta adalah rifampicindapsoneclofazimineminocycline, dan ofloxacin. Di Indonesia pengobatan kusta dilakukan dengan metode MDT (multi drug therapy). Operasi umumnya dilakukan sebagai penanganan lanjutan setelah pengobatan dengan antibiotik.

 

Tujuan Operasi untuk penderita kusta : 

  1. Menormalkan fungsi saraf yang rusak.
  2. Memperbaiki bentuk tubuh penderita yang cacat.
  3. Mengembalikan fungsi anggota tubuh.

Kusta Termasuk Penyakit Mudah Menular Bila Tidak Segera di Tangani

 

#RuangPublikKBR


NLR Indonesia mengadakan kegiatan roadshow "Reproxy" di Slawi, Tegal dan Kabupaten Cirebon, bertujuan untuk membuka ruang berbagi informasi dan meningkatkan kesadaran kepadan jaringan dan masyarakat umum tentang kusta.

Hari Rabu, 14 Juni KBR mengadakan live youtube dengan tema "Gaung Kusta Bersama Babinsa dan PKK" bersama narasumber yang sangat luar biasa :

  1. Kapt Inf Shokib Setiadi (Pasiter Kodim 017/Tegal)
  2. Elly Novita S.KM, MM (Wakil Ketua Pokja 4, TP PKK Kab Tegal)

PKK dan Babinsa ikut serta dalam edukasi dan sosialisasi penyakit kusta di masyarakat, selain peran PKK dan Babinsa peran diri sendiri paling penting dalam mendeteksi awal kusta. 

Jika kusta tidak segera ditangani akan menyebabkan disabilitas. Tahun 2017 disabilitas di Indonesia akibat kusta mencapai angka 6,6 orang per 1 juta penduduk, sedangkan pemerintah memiliki target 1 orang per 1 juta penduduk.


Elly Novita S.KM, MM

Stigma tentang penyakit kusta bahwa penyakit kusta bukan termasuk kutukan, kena  guna-guna, keturunan dan makanan. Edukasi mengenai kusta mulai dari ciri-ciri awal mendeteksi kusta, pertolongan pertama apabila anggota keluarga terkena kusta (Anggota keluarga yang serumah atau yang berkontak langsung diberi obat Profilaksis 1 kali, untuk upaya pencegahan penyakit kusta).


Komitmen NLR Indonesia dan Babinsa Slawi

Kapt Inf Shokib Setiadi

Babinsa mengirimkan beberapa perwakilan dalam satu wilayah koramil terkait edukasi tentang kusta, penanganan kusta dan diberikan tutor yang lebih efektif dan efisien kepada Babinsa yang ada di wilayah untuk mejalin kerjasama dalam penanganan kasus kusta ini. Babinsa berkoodinasi dengan Tenaga Kesehatan Daerah, Relawan Kesehatan, Kader-Kader Kesehatan dan Dinas Kesehatan Wilayah untuk mengedukasi penyakit kusta.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berobat Lebih Nyaman dan Mudah Bersama Aido Health

Cukup Satu Website Sudah Bisa Mendapatkan Berbagai Macam Tutorial dan Tips&Trik